Pengaruh Pendidikan terhadap Kehidupan Bangsa dan Negara

manfaat pendidikan

Modernis.co, Jakarta – Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, kita dapat mengubah dunia. Kalimat tersebut merupakan kalimat yang disampaikan oleh Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan yang juga merupakan tokoh inspiratif karena keberaniannya dalam melawan praktik apartheid di Afrika Selatan.

Kalimat tersebut bisa menjadi motivasi generasi muda untuk memiliki semangat belajar. Motivasi yang bisa menggerakkan dan mengembangkan diri kita untuk bisa maju membanggakan negara kita yaitu Indonesia. Dengan pengembangan diri ini dapat membantu kita untuk menentukan tujuan hidup yang jelas.

Di era globalisasi saat ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki. Pendidikan adalah tempat dimana kita mendapatkan bimbingan, pembelajaran, serta kesejahteraan diri untuk masa yang akan datang. Pendidikan ini bertujuan untuk mencerdaskan dan menggali potensi seseorang sehingga mereka memiliki kreativitas dan wawasan yang luas.

Dalam hal ini, pendidikan sangat penting didapatkan sebagai modal bagi manusia untuk bertahan hidup. Selain itu, seseorang yang mendapatkan pendidikan dengan layak merupakan seseorang yang memiliki kualitas diri yang baik. Sebagai warga negara, kita berhak mendapatkan pendidikan. Di Indonesia, hal tersebut sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Namun, kondisi pendidikan di Indonesia saat ini masih rendah. Masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan dengan layak. Bahkan ada dari mereka yang sudah dewasa belum mendapatkan pendidikan karena berbagai faktor, salah satunya kurangnya biaya pendidikan. Menurut hasil penelitian tentang sistem pendidikan tahun 2022 dan 2023 yang telah dilakukan oleh worldtop20.org, Indonesia menempati peringkat ke-67 dari 203 negara. Dilihat dari data tersebut, negara Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara lain, seperti Denmark yang menempati peringkat ke-1.

Kerja pemerintah di Denmark untuk terus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadikan negara tersebut merupakan salah satu negara yang sistem pendidikannya patut dicontoh. Sistem pendidikannya juga terbuka dan bisa diakses secara gratis. Jadi, bisa dikatakan bahwa sistem pendidikan di negara Indonesia masih rendah.

Dilihat dari peringkat tersebut, pendidikan Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, yang pertama sarana dan prasarana yang kurang memadai. Masih banyak sekolah dan juga perguruan tinggi yang tidak memiliki laboratorium, gedung yang rusak dan tidak layak pakai, dan kurangnya buku-buku di perpustakaan. Hal tersebut bisa menjadi evaluasi bagi pemerintah dan juga pihak sekolah supaya bisa segera dilengkapi. Kurangnya dan tidak layaknya sarana dan prasarana dapat menjadi penghambat proses pembelajaran.

Kedua, rendahnya kualitas tenaga kerja. Tenaga kerja yang dimaksud adalah guru. Banyak dari mereka yang terpaksa mengajar yang bukan bidangnya sehingga terjadi ketidaksesuaian ilmu yang diajarkan. Meskipun hal ini buka satu-satunya faktor penentunya keberhasilan pendidikan, namun guru memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Hal ini tentu sangat menghambat kemajuan pendidikan akibat rendahnya kualifikasi yang dimiliki oleh guru.

Ketiga, rendahnya kesejahteraan guru. Di Indonesia, kesejahteraan guru masih bisa dikatakan rendah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti biaya hidup yang tinggi dan kurangnya jaminan sosial. Sebagian pendapatan yang mereka dapatkan harus dikeluarkan untuk berbagai kebutuhan sehingga tidak memberi mereka banyak ruang untuk menabung. Mereka juga tidak mendapatkan manfaat asuransi kesehatan yang membuat mereka terkena risiko kemiskinan dan kesulitan finansial.

Keempat, mahalnya biaya pendidikan. Biaya pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) bisa dikatakan mahal. Hal tersebut membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan selain tidak bersekolah. Harusnya, pemerintah bisa menjamin masyarakatnya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Semakin rendah tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pula tingkat kemiskinan.

Kelima, kebiasaan mencontek bagi pelajar. Mencontek merupakan budaya yang merugikan dalam dunia pendidikan. Kebiasaan ini membuat seorang pelajar tidak bisa mengembangkan kemampuan yang ada di dalam dirinya. Padahal, setiap pelajar harusnya memiliki evaluasi terhadap dirinya supaya kemampuan yang dimilikinya terus berkembang. Dengan kebiasaan mencontek, seorang pelajar akan semakin malas belajar sehingga tidak ada tanggung jawab yang harus dikerjakan.

Untuk menciptakan pribadi yang memiliki kualitas diri yang tinggi, kita juga harus memiliki kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan ini penting dimiliki oleh setiap orang untuk memajukan kehidupan bangsa. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas juga. Mendapatkan pendidikan dan memberikan pendidikan kepada warga negaranya merupakan hak dan juga kewajiban yang wajib didapatkan setiap warga negara. Tanpa pendidikan, nasib negara ini akan hancur.

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang penting bagi masa depan negara dan harus kita jaga. Sehingga, pendidikan menjadi sangat penting bagi mereka yang nantinya akan memimpin negara ini. Di era globalisasi ini, pentingnya peran orang tua untuk memberi edukasi kepada anak-anak untuk bisa menyaring budaya yang masuk, perkembangan zaman yang semakin canggih, dan memfilter informasi yang beredar. Untuk itu, peranan orang tua sangatlah penting karena dari mereka lah pendidikan utama akan kita dapatkan.

Mereka merupakan orang tua sekaligus guru pertama yang kita miliki. Oleh karena itu, diperlukan beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dilihat dari beberapa faktor kurangnya kualitas pendidikan saat ini, pemerintah semestinya dapat mengamati sekolah-sekolah di Indonesia. Dengan hal itu, pemerintah bisa lebih menjamin pemerataan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.

Dari masyarakat miskin hingga masyarakat kaya, mereka layak untuk mendapatkan pendidikan. Pemberian beasiswa untuk pelajar bagi masyarakat miskin dan berprestasi juga layak untuk mereka dapatkan. Selain untuk pelajar, pemerintah juga bisa memberikan beasiswa dan dana bantuan kepada guru. Dengan beasiswa tersebut, tenaga kerja (guru) diharapkan bisa menempuh pendidikan gratis hingga ke luar negeri. Sangat diharapkan mereka dapat menempuh pendidikan yang baik untuk kesejahteraan pendidikan di Indonesia juga.

Dengan hal itu, kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan di Indonesia bisa lebih baik. Dalam konteks ini, pendidikan penting halnya untuk kita dapatkan. Pendidikan ini merupakan bagian dari cita-cita kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia. Sebagai seorang pelajar, menuntut ilmu adalah kewajiban. Dengan begitu, besar harapan negara ini untuk bisa mewujudkan cita-cita bangsa melalui pendidikan. Siapa lagi jika bukan kita, generasi penerus bangsa yang akan menggapai cita-cita tersebut.

Oleh: Zabrina Maheswari Putri Damayanti, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang.

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment